Langsung ke konten utama

Postingan

Review Buku "Karena Aku Tak Buta"

Review Buku Oleh : Chintya Tandri Judul               : Karena Aku Tak Buta Pengarang       : Redy Kuswanto Penerbit           : Metamind Tebal buku      : xii, 332 halaman             Novel “Karena Aku Tak Buta” ditulis oleh Redy Kuswanto yang merupakan penulis berbagai cerpen yang sering dimuat di majalah Gadis. Novel ini merupakan novel pertama sekaligus peraih juara pertama dalam Lomba Novel Remah “Seberapa Indonesiakah Dirimu” yang diadakan oleh Penerbit Tiga Serangkai. Novel ini terdiri dari 18 bagian yang saling menyambungkan satu sama lainnya.             Pada bagian “Dalam Dunia Baru” menjelaskan kepanikan Zad kerena hilangnya Gendis (pacar Zad) tanpa alasan, perdebatan antara Zad dengan Gendi...
Postingan terbaru

Review Buku "The Iliad of Homer"

Review Buku Oleh : Chintya Tandri Judul               : The Iliad Pengarang       : Homer Penerbit           : Oncor Semesta Ilmu Tebal buku      : vi + 254 halaman             Buku The Iliad ditulis oleh Homer yang merupakan penulis dua epik besar dan termansyur sepanjang zaman, The Illiad dan The Odyssey, yang dianggap tonggak kesastraan Barat. Buku ini merupakan epik terindah yang pernah ditulis sepanjang sejarah, kisah terhebat tentang ambisi, harga diri, keberanian, ketabahan, dan percintaan, bahkan melampaui apa yang telah ditulis oleh Shakespeare dalam Romeo and Juliet. Buku yang mengisahkan peperangan, berlangsung selama 10 tahun antara Troy dengan Yunani(Achaean), mengerahkan lebih dari 1.000 kapal perang, menghabiskan waktu 20 tahun. Bangsa Yunani ...

PUISI PERSAHABATAN - Huruf Kerinduan

Huruf Kerinduan Chintya Tandri L Satu huruf ku panggil Ku panggil saat umurku 15 Terucap kurun 3 tahun kemerlap L Ku rindu huruf itu Kini apa daya ku Jarang ku sebut itu L Ingatkah engkau kisah kita Kisah yang dikenang membasahi pipi Kisah yang dikenang melebarkan bibir Kisah dalam susah Kisah dalam senang L Salahku, salahmu tak guna diingat Tak perlu denting berdetak lama tuk lupakan Engkau tahu diriku Diriku tahu dirimu L Senang tak cukup jadikan timbunan kisah Karna balutan kesedihan pun menjadikan sempurna Sempurnakan ceritaku denganmu L Kini siapa yang akan menggantikanmu ? Kurasa tidak L Tidak L, tidak ada sepertimu Dan keluargamu L Kini daku sendiri melangkah Melangkah dalam perjalanan perang Kesepian dalam kalbu fajar dan senja L Ku ingat kala fajar kita berlari Ku ingat kala senja kita menunggu Ku ingat kala itu kau menungguku Duduk manis daun pintu terbuka Tentu engkau ingat saatku menunggumu Menunggu depan ruang menimba il...

PUISI PERSAHABATAN - Kisah Sepasang Karib

Kisah Sepasang Karib Chintya Tandri Indah goresan kisah dua dara Sedu sedan canda tawa Berkobar membara dalam setiap kata Kata merajut menjadi kalimat indah tuk dikenang Kenangan dua kejora merona Lintasan dimana menjadi saksi Saksi perjalanan penuh rintangan Adakala pohon menggigit rantingnya Adakala pula burung bernyanyi riang Tapi apa daya Mereka yang rasakan Kisah dua Cinderella Tersipu tunduk malu Malu ketika sang pangeran mendekat Atau bahkan hanya menatap saja Kemudian menghindar solusinya Kisah dua Athena Mengukir sajak-sajak mimpi Berharap Tuhan bersama mereka Mengasa setiap usaha Kisah dua Tinkerbell Mengalunkan petikan kecapi Karam-karam menari dalam lautan lepas Badai pun tahu mana suka, mana duka Kisah dua purnama Purnama yang kian redup dalam tirai kegelapan Tuhan Hidupkan kembali kisah ini Kisah sepasang sahabat bak keluarga.

PUISI PERSAHABATAN - Bimbang

Bimbang Chintya Tandri Berdegub detak jantung Kala kaki melangkah di sayup fajar Benang-benang memori merasuki pikiran Tangan tak mampu menari Hanya deraian air membasahi lensa Menetesi sajak tak sampai Apa ini ? Ku tak tahu apa yang hendak sampai di lembaran ini Hanya lukisan wajah di galaksi pikiranku Hanya tingkah khayalan bertebangan Apa ini ? Memori ganda terus mengganda Tak kuat tuk mengenang Diriku takut Takut air merendam jagad pikiranku Apa ini ? Ini rasa takut Takut memoriku melayang Masuk ke dalam lingkaran bima sakti Dan hilang

PUISI CINTA - Cinta dalam Diam

Cinta dalam Diam Chintya Tandri Cinta Beribu rasa terpendam di dada Beribu kenangan mengisi pikiran Menari dalam khayalan tentang dirimu Mata sayu melodi dawai asmara Bergejolak dalam langkah lembut Tunduk sipu dalam maluku Cinta Hilangkan kata hendak diucapkan Diam dalam lirikan Lirikan pergi jika dibalas lirikan Bagaikan terjebak dalam lubang hitam jagad raya Tak mampu lakukan tindakan Cinta Hendak pergi ke Utara Jatuh ke Selatan jua Tak perlu diungkapkan jika tak dapat bersatu Cintaku tak seirama Cintaku berlainan arah Cinta Selamat tinggal dalam kenangan Tanpa penjelasan, dengan ketidaktahuan Hanya melayang, menari lembut dalam jiwa raga Hanya indah dalam khayalan.

PUISI CINTA - Engkau Sang Penakluk Hati

Engkau Sang Penakluk Hati by : Chintya Tandri resah hatiku  hai engkau sang penakluk hati berdiri gagah di hadapanku sang elang perkasa menatap tajam oh... indera ini tak mampu menahan lagi menjauhlah dariku bidukku bergetar, melayang entah kemana kakiku mengayun, melompat entah kemana hai engkau sang penakluk hati berdiri gagah di hadapanku sang merpati menyampaikan cintaku entah apa yang disampaikannya senang bimbang bercampur rasa  saat indera memandang raja hatiku tingkah-tingkah ayu kuperbuat berharap rajaku tak buruk sangka hai engkau sang penakluk hati berdiri gagah di hadapanku menyimpan di dalam memoriku melepas di dalam sajak-sajakku mengungkapkan gelora tak terbendung kepadamu, secarik kertas putih.