Langsung ke konten utama

PUISI CINTA - Engkau Sang Penakluk Hati

Engkau Sang Penakluk Hati
by : Chintya Tandri

resah hatiku 
hai engkau sang penakluk hati
berdiri gagah di hadapanku
sang elang perkasa menatap tajam

oh...
indera ini tak mampu menahan lagi
menjauhlah dariku
bidukku bergetar, melayang entah kemana
kakiku mengayun, melompat entah kemana

hai engkau sang penakluk hati
berdiri gagah di hadapanku
sang merpati menyampaikan cintaku
entah apa yang disampaikannya

senang bimbang bercampur rasa 
saat indera memandang raja hatiku
tingkah-tingkah ayu kuperbuat
berharap rajaku tak buruk sangka

hai engkau sang penakluk hati
berdiri gagah di hadapanku
menyimpan di dalam memoriku
melepas di dalam sajak-sajakku
mengungkapkan gelora tak terbendung
kepadamu, secarik kertas putih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku "Karena Aku Tak Buta"

Review Buku Oleh : Chintya Tandri Judul               : Karena Aku Tak Buta Pengarang       : Redy Kuswanto Penerbit           : Metamind Tebal buku      : xii, 332 halaman             Novel “Karena Aku Tak Buta” ditulis oleh Redy Kuswanto yang merupakan penulis berbagai cerpen yang sering dimuat di majalah Gadis. Novel ini merupakan novel pertama sekaligus peraih juara pertama dalam Lomba Novel Remah “Seberapa Indonesiakah Dirimu” yang diadakan oleh Penerbit Tiga Serangkai. Novel ini terdiri dari 18 bagian yang saling menyambungkan satu sama lainnya.             Pada bagian “Dalam Dunia Baru” menjelaskan kepanikan Zad kerena hilangnya Gendis (pacar Zad) tanpa alasan, perdebatan antara Zad dengan Gendi...

PUISI PERSAHABATAN - Huruf Kerinduan

Huruf Kerinduan Chintya Tandri L Satu huruf ku panggil Ku panggil saat umurku 15 Terucap kurun 3 tahun kemerlap L Ku rindu huruf itu Kini apa daya ku Jarang ku sebut itu L Ingatkah engkau kisah kita Kisah yang dikenang membasahi pipi Kisah yang dikenang melebarkan bibir Kisah dalam susah Kisah dalam senang L Salahku, salahmu tak guna diingat Tak perlu denting berdetak lama tuk lupakan Engkau tahu diriku Diriku tahu dirimu L Senang tak cukup jadikan timbunan kisah Karna balutan kesedihan pun menjadikan sempurna Sempurnakan ceritaku denganmu L Kini siapa yang akan menggantikanmu ? Kurasa tidak L Tidak L, tidak ada sepertimu Dan keluargamu L Kini daku sendiri melangkah Melangkah dalam perjalanan perang Kesepian dalam kalbu fajar dan senja L Ku ingat kala fajar kita berlari Ku ingat kala senja kita menunggu Ku ingat kala itu kau menungguku Duduk manis daun pintu terbuka Tentu engkau ingat saatku menunggumu Menunggu depan ruang menimba il...

CONTOH RESENSI BUKU

Menimba Kearifan Di Keseharian Judul   buku                  : Menimba Kearifan Di Keseharian Penulis                          : YM. Bhikku Saccadhammo Cover Design              : Sarana Aksara Grafika Diterbitkan oleh          : Vihara Metta                                       Jl. Palmerah Utara IV/26 C                               ...