Langsung ke konten utama

PUISI PERSAHABATAN - Huruf Kerinduan

Huruf Kerinduan
Chintya Tandri


L
Satu huruf ku panggil
Ku panggil saat umurku 15
Terucap kurun 3 tahun kemerlap

L
Ku rindu huruf itu
Kini apa daya ku
Jarang ku sebut itu

L
Ingatkah engkau kisah kita
Kisah yang dikenang membasahi pipi
Kisah yang dikenang melebarkan bibir
Kisah dalam susah
Kisah dalam senang

L
Salahku, salahmu tak guna diingat
Tak perlu denting berdetak lama tuk lupakan
Engkau tahu diriku
Diriku tahu dirimu

L
Senang tak cukup jadikan timbunan kisah
Karna balutan kesedihan pun menjadikan sempurna
Sempurnakan ceritaku denganmu

L
Kini siapa yang akan menggantikanmu ?
Kurasa tidak L
Tidak L, tidak ada sepertimu
Dan keluargamu

L
Kini daku sendiri melangkah
Melangkah dalam perjalanan perang
Kesepian dalam kalbu fajar dan senja

L
Ku ingat kala fajar kita berlari
Ku ingat kala senja kita menunggu
Ku ingat kala itu kau menungguku
Duduk manis daun pintu terbuka
Tentu engkau ingat saatku menunggumu
Menunggu depan ruang menimba ilmu

L
Langkah kita sama
Tapi kenapa ?
Kenapa Tuhan tak bisa menyamakan lagi
Kini bahkan kita tak searah lagi

L
Kata-kata ku jatuh ke jurang
Uh
Hanya satu kata yang tertinggal
Hanya satu kata yang merasuk
Satu kata menimbulkan berjuta rasa
Entahlah
Apakah diriku saja yang merasakan
Tapi
Ku harap engkaupun jua
Dan
Sekarang ingin ku ungkapkan

Oh Tuhan
Oh dewa
Oh dewi
Oh para makhluk
Inilah sekata itu
Kata “Rindu”





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku "Karena Aku Tak Buta"

Review Buku Oleh : Chintya Tandri Judul               : Karena Aku Tak Buta Pengarang       : Redy Kuswanto Penerbit           : Metamind Tebal buku      : xii, 332 halaman             Novel “Karena Aku Tak Buta” ditulis oleh Redy Kuswanto yang merupakan penulis berbagai cerpen yang sering dimuat di majalah Gadis. Novel ini merupakan novel pertama sekaligus peraih juara pertama dalam Lomba Novel Remah “Seberapa Indonesiakah Dirimu” yang diadakan oleh Penerbit Tiga Serangkai. Novel ini terdiri dari 18 bagian yang saling menyambungkan satu sama lainnya.             Pada bagian “Dalam Dunia Baru” menjelaskan kepanikan Zad kerena hilangnya Gendis (pacar Zad) tanpa alasan, perdebatan antara Zad dengan Gendi...

Review Buku "The Iliad of Homer"

Review Buku Oleh : Chintya Tandri Judul               : The Iliad Pengarang       : Homer Penerbit           : Oncor Semesta Ilmu Tebal buku      : vi + 254 halaman             Buku The Iliad ditulis oleh Homer yang merupakan penulis dua epik besar dan termansyur sepanjang zaman, The Illiad dan The Odyssey, yang dianggap tonggak kesastraan Barat. Buku ini merupakan epik terindah yang pernah ditulis sepanjang sejarah, kisah terhebat tentang ambisi, harga diri, keberanian, ketabahan, dan percintaan, bahkan melampaui apa yang telah ditulis oleh Shakespeare dalam Romeo and Juliet. Buku yang mengisahkan peperangan, berlangsung selama 10 tahun antara Troy dengan Yunani(Achaean), mengerahkan lebih dari 1.000 kapal perang, menghabiskan waktu 20 tahun. Bangsa Yunani ...

Mengubah teks eksplanasi menjadi puisi

GELORA TSUNAMI Oleh : Chintya Tandri Kharisma ombak kini membara. Cerah gugur menjadi redup. Goresan kilat merobek cakrawala. Frekuensi gelombang menghantam dermaga. Bung ! Guncangan lapisan bumi mengangkat kaki. Lihatlah ! Karang pecah menjadi pasir berdesir. Dengarlah ! Genta bencana dibunyikan sang penguasa alam. Kini mentari dalam pelukan sang rembulan. Denting berbunyi dari dasar laut. Kabut kelabu menambah gundah di hati. Oh sungguh ... Panorama atmosfer tak elok lagi. Bung ! Dengarlah melodi di ujung laut sana. Simponi tak beraturan terdengar. Ombak mengalun tak senang hati. Berlarilah !  Gelora sudah tiba. Cepat sekali ! 1,  2, 3, 4, 5, Hancur, lenyap, sunyi. Laut menjadi samudera. Oase berbuih dimana-mana. Bung ! Apa yang terjadi ? Dimana mereka ? Tanyakan saja pada Sang Pencipta !