Langsung ke konten utama

PUISI

Sadar Kawan
Chintya Tandri

Aku takut dengan temanku
Yang menyaingiku dengan cara seperti itu
Diriku sangatlah percaya dengannya
Diriku tak bisa jahat seperti yang dilakukannya

Engkau boleh mengalahkanku
Diriku senang jika engkau bisa menandingiku
Tapi janganlah kau jadi musuh dalam selimut
Di hidupku...
Kau menganggapku saatku berguna untukmu
Meninggalkanku saat ku tak berguna,
Tak ada artinya untukmu

Sumpah demi Tuhan
Aku tak tahu isi hatimu
Isi pikiranmu...
Tolong tunjukan padaku sesungguhnya dia
Tuhan....


Sumpah...
Kau kuhargai layaknya orang tuaku
Membantumu layaknya adikku
Pernah tidakkah kau merasakan itu ?
Kawan....

Aku tak bisa ceritakan ini semua
Kepada orang sama denganmu
Kepada orang yang kupercayai
Siapa ?
Sahabatku, orang tuaku, adik-adikku
Tak bisa....

Hanya dengan beralas kertaslah
Diriku tenang
Terbebas dari bayang-bayang...
 akal busukmu

Ku tak tahu apa ini ?
Ceritakah ?
Syairkah ?
Pantunkah ?
Lagukah ?
Tapi yang kutahu...
Ini adalah curahan hatiku...
Beban pikiranku

Semoga engkau berbahagia...
Kawan...
Untuk engkau yang merasakannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku "Karena Aku Tak Buta"

Review Buku Oleh : Chintya Tandri Judul               : Karena Aku Tak Buta Pengarang       : Redy Kuswanto Penerbit           : Metamind Tebal buku      : xii, 332 halaman             Novel “Karena Aku Tak Buta” ditulis oleh Redy Kuswanto yang merupakan penulis berbagai cerpen yang sering dimuat di majalah Gadis. Novel ini merupakan novel pertama sekaligus peraih juara pertama dalam Lomba Novel Remah “Seberapa Indonesiakah Dirimu” yang diadakan oleh Penerbit Tiga Serangkai. Novel ini terdiri dari 18 bagian yang saling menyambungkan satu sama lainnya.             Pada bagian “Dalam Dunia Baru” menjelaskan kepanikan Zad kerena hilangnya Gendis (pacar Zad) tanpa alasan, perdebatan antara Zad dengan Gendi...

PUISI PERSAHABATAN - Huruf Kerinduan

Huruf Kerinduan Chintya Tandri L Satu huruf ku panggil Ku panggil saat umurku 15 Terucap kurun 3 tahun kemerlap L Ku rindu huruf itu Kini apa daya ku Jarang ku sebut itu L Ingatkah engkau kisah kita Kisah yang dikenang membasahi pipi Kisah yang dikenang melebarkan bibir Kisah dalam susah Kisah dalam senang L Salahku, salahmu tak guna diingat Tak perlu denting berdetak lama tuk lupakan Engkau tahu diriku Diriku tahu dirimu L Senang tak cukup jadikan timbunan kisah Karna balutan kesedihan pun menjadikan sempurna Sempurnakan ceritaku denganmu L Kini siapa yang akan menggantikanmu ? Kurasa tidak L Tidak L, tidak ada sepertimu Dan keluargamu L Kini daku sendiri melangkah Melangkah dalam perjalanan perang Kesepian dalam kalbu fajar dan senja L Ku ingat kala fajar kita berlari Ku ingat kala senja kita menunggu Ku ingat kala itu kau menungguku Duduk manis daun pintu terbuka Tentu engkau ingat saatku menunggumu Menunggu depan ruang menimba il...

CONTOH RESENSI BUKU

Menimba Kearifan Di Keseharian Judul   buku                  : Menimba Kearifan Di Keseharian Penulis                          : YM. Bhikku Saccadhammo Cover Design              : Sarana Aksara Grafika Diterbitkan oleh          : Vihara Metta                                       Jl. Palmerah Utara IV/26 C                               ...