ETIKA
PERGAULAN
Kata etika pergaulan yaitu berasal dari bahasa
Perancis yang artinya pedoman/aturan-aturan tentang sopan santun/tatakrama,
yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang
berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
Etika juga
dapat dipergunakan sebagai tolok ukur kepribadian seseorang. Etika dapat
dibentuk melalui berbagai cara, antara lain dengan pergaulan, pendidikan,
lingkungan dan kebiasaan.
Yang harus
diperhatikan dalam etika pergaulan baik dengan orang sebaya, dibawah maupun
yang diatas kita baik disisi sosial maupun usia adalah prinsip saling
menghormati. Dengan etika yang baik dapat dipastikan bahwa seseorang akan dapat
diterima dengan baik dalam pergaulan sehari-hari
1. Mengapa
Etika Pergaulan harus diperhatikan ? itu karena.
- Manusia harus dituntut untuk saling berhubungan, mengenal dan membantu.
- Agar tingkah laku kita diterima dan disenangi oleh siapa saja yang bergaul dengan kita.
- Tata krama dan tingkah laku sehari-hari merupakan cermin pribadi kita sendiri
2. Hal
mendasar dalam etika pergaulan adalah :
- Bersikap sopan santun dan ramah
- Perhatian terhadap orang lain
- Mampu menjaga perasaan orang lain
- Toleransi dan rasa ingin membantu
- Mampu mengendalikan emosi diri
3. yang harus
di perhatikan dalam pergaulan adalah :
- Pandai menempatkan diri
- Dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua, sebaya, dan yang lebih muda. Misalnya :
- Orang yang lebih tua / yang dituakan harus kita hormati.
- Orang yang sebaya harus dihargai
- Orang yang lebih muda harus disayangi.
4. di dalam
ber etika kita dapat melakukannya pada saat :
- Di Sekolah
Dalam
berinteraksi/hubungan timbal balik dengan seluruh personal (Kepala Sekolah,
Guru, Tenaga Administrasi/TU, Pesuruh Sekolah, Teman dan lain sebagainya.
- Di Masyarakat
Dalam
berinteraksi/hubungan timbal balik dengan anggota masyarakat. Misal di Toko
dengan pelayan Toko, di Kantor Pos dengan karyawannya, dan sebagainya.
- Di Rumah
Dalam
berinteraksi/hubungan timbal balik dengan anggota keluarga, baik orang tua
maupun saudara.
5. Beberapa
contoh sopan santun dalam pergaulan :
Dalam
berbicara
Etika yang
baik dalam berbicara yaitu:
- Harus menatap lawan bicara.
- Suara harus jelas terdengar.
- Menggunakan tata bahasa yang baik.
- Jangan menggunakan nada suara yang tinggi.
- Bias mengimbangi lawan bicara.
- Berusaha menyenangkan lawan bicara.
- Mampu menciptakan suasana humor.
- Memuji lawan bicara.
- Mampu menjadi pendengar yang baik.
- Dalam berbicara hindari hal-hal sebagai berikut ;
- Membicarakan kejelekan orang lain
- Membicarakan hal yang sensitif
- Memotong pembicaraan orang
- Mendominasi pembicaraan
- Banyak membicarakan diri sendiri
Dalam
berkenalan
etika yang
baik dalam berkenalan yaitu :
- Ucapkan nama dengan jelas.
- Lakukan kontak mata.
- Jabat tangan dengan hangat, tidak dingin.
- Perkenalkan pria pada wanita, yang muda kepada yang tua atau yang memiliki jabatan.
- Pada saat sedang duduk, sebaiknya berdiri sebentar.
- Jangan melakukan perkenalan di tempat yang ramai
Dalam
menelpon
etika yang
baik dalam menelpon yaitu :
- Segera angkat telpon yang berdering
- Sebutkan salam dan nama anda.
- Bersikaplah dengan hangat
- Jangan menerima telpon sambil makan
- Bila telpon terputus maka penelpon pertama harus menyambung kembali
- Jangan telpon sambil menelpon orang lain
- Kendalikan emosi anda pada saat menerima telpon
- Ucapkan kata-kata yang jelas jelas, jangan menggumam
- Hindari pembicaraan dengan akrab yang berlebihan
- Pada akhir pembicaraan ucapkan salam penutup sebagai ucapan terima kasih
Dalam
menegur / memberi hormat
etika yang
baik dalam bertamu yaitu :
- Bila berjumpa dengan segerombolan kenalan atau teman-teman, hendaknya kita terlebih dahulu menegur atau memberi hormat kepada perempuan tertua dari rombongan itu. Sesudah itu baru pada yang lain,
- Ketika menegur atau memberi hormat, jangan menyimpan tangan di saku atau meletakkanya di bagian pinggang, karena akan memberi kesan sombong dan tidak sopan dalam pandangan orang terpelajar.
Dalam
bertamu
etika yang
baik dalam bertamu yaitu :
- Beritahu lebih dahulu untuk mendapat kepastian apakah tuan rumah ada di tempat dan bersedia dikunjungi.
- Tepat waktu untuk memberikan kesan yang baik pada tuan rumah dan menghargai waktu tuan rumah
- Masuk, bila sudah dipersilahkan. Bila pintu tidak terkunci, jangan sembarangan masuk. Bila pintu terkunci ketuklah atau bunyikan bel dan bersabar.
- Ucapkan salam. Sebagai penghormatan kepada tuan rumah dan tanda bahwa anda telah datang. Demikian juga pada saat hendak pamit.
- Ingat waktu. Walaupun tuan rumah sangat ramah dan kelihatannya senang atas kunjungan anda.
- Jangan memegang barang. Sebelum mendapatkan ijin dari tuan rumah pujilah tentang barangnya.
- Jangan merokok bila belum dipersilakan.
- Jaga sikap dan omongan. Jangan sekali-kali mengkritik interior rumahnya, seberantakan apapun.
- Situasi rumah. Bila situasi rumah sedang kurang enak atau membutuhkan perhatian tuan rumah, sebaiknya segera pamit.
- Jika ada tamu lain. Perkenalkan diri anda pada tamu yang datang lebih dahulu.
Dalam
berpakaian
Dalam etika
pergaulan penampilan seseorang dapat memberikan kesan yang baik atau
sebaliknya. Penampilan yang menarik dan memikat merupakan modal untuk dapat
meraih sukses dalam pergaulan. Penampilan yang menarik dan memikat dapat
diperoleh dangan cara :
- Memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri
- Memahami bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan
- Menjauhkan diri dari rasa minder dan rendah diri
- Bersikap wajar, tidak “over atau under confidence
Dan dalam
etika berpakaian pun kita harus mengenal karakteristik tubuhkita , berikut ini
saya mencontohkan beberapa hal dalam etika berpakain :
- Bagi yang bertubuh kurus :
- Hindari pakaian yang ketat
- Diutamakan bahan yang halus dan melayang
- Warna terang lebih dianjurkan
- Gunakan motif garis horizontal
- Bagi yang bertubuh besar:
- Hindari busana motif horizontal
- Hindari ornamen busana dan asesori berlebihan
- Warna kulit terang akan lebih menarik mempergunakan busana yang berwarna gelap
- Bagi wanita, perpaduan motif dan warna busana baik kebaya/ blus, kain panjang/ rok dan selendang/pasmina disesuaikan. Busana bermotif dipadu dengan setelan senada.
- Bagi pria, warna kemeja diusahakan serasi dengan warna jas dan dasi. Kemeja motif kotak-kotak tidak disarankan dipadu dengan jas pada acara resmi. Pemakaian dasi disesuaikan dengan warna kemeja daripada warna jasnya.
- Pada setelan jas maupun kemeja berdasi disarankan tidak menyelipkan pin atau benda lain yang membuat saku menggelembung (kacamata, handphone dll).
- Pada pemakaian dasi pangkalnya harus berakhir pada gesper ikat pinggang yang dipakai. Dasi kupu-kupu hanya untuk pakaian dan acara tertentu.
- Untuk acara resmi pakai sepatu warna hitam dan kaos kaki disesuaikan dengan warna jas atau warna hitam. Hindari sepatu dengan sol karet atau warna lain
Dalam berdiskusi
1. Menggunakan bahasa yang baik
2. Harus langsung megena pada pokok
persoalan
3. Menghilangkan rasa emosional dan
jangan memaksakan kehendak pendapatnya harus diterima
4. Dalam mengemukakan pendapat
merupakan solusi bukan menambah permasalahan.
Dalam berorganisasi
1. Menjunjung tinggi prinsip
“loyalitas”, karena tanpa loyalitas yang tinggi suatu organisasi tidak dapat
melaksanakan program kegiatan yang direncanakan.
2. Tidak membedakan antara pengurus
organisasi dengan anggota yang diurus.
3. Menjunjung tinggi “rasa turut”,
yaitu:
·
Rasa turut
memiliki
·
Rasa turut
berperan serta
·
Rasa turut bertanggung
jawab
Menurut
kami, etika yang sulit dilaksanakan adalah etika dalam berbicara, karena
benar-benar harus dilakukan dengan baik, agar tidak terjadi kesalahpahaman
dalam berbicara, dengan melaksanakan etika dalam berbicara, kita bisa
berkomunikasi ke semua orang dengan baik, asyik, dan nyaman.
Kepribadian
yang baik merupakan pribadi yang :
- Disukai banyak orang, dihargai dan dinilai sebagai orang yang menyenangkan dalam pergaulan.
- Dianggap sebagai orang yang patut mendapatkan kepercayaan dan penghargaan.
- Biasanya adalah orang yang suka melakukan kebaikan dan menjauhi kejahatan, suka menolong dan memberi perhatian terhadap kepentingan orang lain.
- Yang sanggup mengasihi orang lain, walaupun orang itu telah menyakiti hatinya, dan mau mengampuni kesalahan orang lain.
- Tidak pernah lari dari tanggung jawab dan konsekuen dalam bertindak.
Komentar
Posting Komentar